Jokowi Copot Budi Gunawan dan Lantik Herindra Untuk Jadi Kepala Bin
Rabu pagi, 16 Oktober 2024, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menghadiri acara pembekalan Prabowo Subianto, calon menteri Presiden terpilih, di Padepokan Garuda Yaksa di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Letkol G. Borlak, Komandan Detasemen Pengawalan Khusus Menteri Pertahanan, memverifikasi hal ini.
Borlak memberi tahu wartawan bahwa Pak Budi Gunawan masuk terakhir.
Tercatat sebanyak 59 orang hadir pada acara pembekalan calon menteri yang dilakukan Prabowo. Borlak belum tahu apakah mereka calon menteri atau wakil menteri.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo, juga dikenal sebagai Jokowi, telah mengirim surat kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI pada 10 Oktober 2024 mengenai permohonan pertimbangan untuk memecat dan menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara.
Ayat 1 dan 2 Pasal 36 UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara disebutkan dalam surat tersebut.
Jokowi mengusulkan nama Muhammad Herindra ke DPR, menurut salinan dokumen permohonan pertimbangan pergantian dan pengangkatan Kepala BIN yang ditemukan Tempo.
“Untuk mendapatkan pertimbangan DPR RI, yang selanjutnya akan ditetapkan pemberhentian dan pengangkatannya dengan Keputusan Presiden,” kata Presiden Jokowi dalam surat yang ditandatanganinya.
Presiden Jokowi sudah membahas pemberhentian Budi Gunawan sebagai Kepala BIN untuk Prabowo, menurut Ari Dwipayana, Koordinator Staf Khusus Presiden.
“Presiden memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan Kepala BIN setelah mendapatkan pertimbangan DPR RI. Terkait proses pemberhentian dan pencalonan Kepala BIN telah dibicarakan/didiskusikan dengan presiden terpilih,” kata Ari dalam pesan singkat, yang dikonfirmasi oleh Tempo pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Disebutkan bahwa Budi Gunawan dekat dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, juga dikenal sebagai PDIP, Megawati Soekarnoputri. Saat Megawati menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, dia menjadi ajudannya.
Saat Prabowo memanggil sejumlah calon menteri di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Senin, 14 Oktober, dan Selasa, 15 Oktober 2024, Budi tidak hadir. Akibatnya, posisi yang akan disandang Budi di Kabinet Prabowo masih belum diketahui.
Presiden Jokowi Tunjuk Muhammad Herinda Jadi Kepala BIN
Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, mengusulkan Letjen TNI (Purn.) Muhammad Herindra sebagai pengganti Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Untuk mengesahkan pengangkatan Herindra sebagai Kepala BIN yang baru, DPR menggelar rapat paripurna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari ini, Kamis, 17 Oktober 2024.
Boni Hargens, seorang analis politik dan pakar intelijen, berpendapat bahwa penunjukan Herindra sebagai kepala BIN baru adalah tindakan strategis yang bertujuan untuk meningkatkan rencana pemerintahan Prabowo Subianto yang akan datang.
Boni menyatakan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024, bahwa “Beliau (Herindra) seorang jenderal militer yang memiliki kompetensi dan kapabilitas memadai untuk memimpin institusi telik sandi yang menjadi koordinator dari seluruh komunitas intelijen di Indonesia.”
Dia menyatakan bahwa Herindra, yang juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Prabowo, dibantu oleh pengalamannya sebagai perwira tinggi militer dalam memimpin institusi BIN. Dia melihat kedekatan itu sebagai bukti setia yang jelas terhadap presiden baru sebagai end user dari proses penyebaran informasi intelijen.
“Saya yakin, di tangan Kepala BIN baru, kemajuan institusi BIN yang sudah dilakukan Pak Budi Gunawan selama 8 tahun terakhir terus meningkat,” katanya.
Boni mengatakan bahwa dalam situasi global yang semakin tidak menentu dan konflik, negara harus siap untuk menghadapi ancaman dari luar. Akibatnya, BIN berfungsi sebagai tulang punggung dalam menjamin keamanan nasional melalui kerja sama dan koordinasi lintas sektoral dengan lembaga lain yang relevan.
Dalam segala matra, dinamika domestik juga akan cukup kompleks pada tahun-tahun mendatang. Intelijen adalah telinga dan mata negara. Dia menyatakan bahwa detektif dan pencegahan dini adalah tugas utama intelijen.
Post Comment