Sebut Kurikulum Merdeka Gagal, Deep Learning Akan Jadi Calon Penggantinya
Penggantian kurikulum merdeka dengan model Deep Learing menjadi topik yang semakin populer di kalangan masyarakat umum. Apa perbedaan Deep Learning dengan Machine Learning?
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengusulkan perubahan model kurikulum di Indonesia, memberi sinyal bahwa Kurikulum Merdeka harus dikaji ulang dan model pembelajaran mendalam akan diorientasikan.
Namun, deep learning adalah pendekatan pembelajaran, bukan kurikulum, kata Abdul Mu’ti.
Menurutnya, “Pembelajaran mendalam itu bukan kurikulum. Pembelajaran mendalam itu pendekatan belajar. Termasuk full-full juga bukan kurikulum.”
Abdul Mu’ti kemudian menyatakan, “Nanti kita memang akan mengkaji semuanya. Insyaallah nanti materi-materi pelajaran akan kita lihat lagi, terutama yang berkaitan dengan urutan, pembobotan, dan sebagainya.”
Deep learning berfokus pada keterlibatan aktif siswa dan pendekatan yang lebih mendalam untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Apa Itu Kurikulum Deep Learning
Apa yang dimaksud dengan pendidikan mendalam sebagai pengganti kurikulum bebas?
Menurut laman AWS, deep learning adalah teknik yang dimodifikasi oleh kecerdasan buatan (AI) yang mengajarkan komputer untuk memproses data dengan cara yang mirip dengan otak manusia.
Untuk menghasilkan wawasan dan prediksi yang akurat, model deep learning dapat mempelajari pola kompleks dalam gambar, teks, suara, dan data lainnya.
Kecerdasan buatan (AI) secara otomatis dapat melakukan banyak hal yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti mendeskripsikan gambar atau menyalin file suara ke dalam teks dengan menggunakan metode deep learning.
Dengan menggunakan saraf tiruan, juga dikenal sebagai jaringan saraf tiruan, yang memiliki berbagai lapisan dalam memproses atau mempelajari data, deep learning adalah cabang dari bidang machine learning. Ini dirujuk sebagai laman Binus.
Metode ini memungkinkan komputer untuk belajar secara otomatis dari pengalaman, yang membantu sistem menemukan pola data yang kompleks.
Dalam konteks metode pembelajaran, pembelajaran mendalam merupakan kurikulum yang menggabungkan tiga komponen utama: pembelajaran pikiran, pembelajaran yang bermakna, dan pembelajaran yang menyenangkan.
Masing-masing komponen dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya mengutamakan pemahaman, tetapi juga memberikan pengalaman yang bermakna bagi para peserta didik.
Begini Contoh Kurikulum Deep Learning
Beberapa bidang, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan beberapa lainnya, umumnya menggunakan metode pembelajaran mendalam.
Penggunaan sejumlah alat medis, seperti CT scan, MRI, atau alat medis lainnya, adalah contoh penerapan deep learning pada sektor kesehatan.
Alat kesehatan dapat memperoleh pemahaman yang diperlukan untuk diagnosa medis dengan menggunakan metode deep learning. Para tenaga kesehatan kemudian menemukan penyakit organ dalam seperti kanker, lesi, retinopati diabetik, dan lainnya setelah melihat berbagai gambar tersebut.
Metode belajar mendalam digunakan oleh berbagai perusahaan di bidang ekonomi untuk menganalisis data yang kompleks dan membantu perusahaan membuat keputusan. Perilaku pelanggan, analisis permintaan pelanggan, dll.
Jika diterapkan dalam kurikulum pembelajaran, penggabungan tiga komponen—Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning—dapat diamati dalam kurikulum Deep Learning.
Guru akan memperhatikan keunikan setiap siswa, serta potensi dan kebutuhan masing-masing, dalam aspek pembelajaran mindful.
Misalnya, ketika materi tentang panas dibahas, para siswa diajak untuk bereksperimen di laboratorium atau di luar kelas untuk melihat bagaimana panas atau kalor terbentuk dan bagaimana panas berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya adalah komponen pembelajaran bermakna, di mana siswa diberi pemahaman tentang alasan setiap pelajaran diajarkan dan bagaimana pelajaran itu memiliki manfaat di dunia nyata.
Terakhir, komponen Joyfull Learning. Metode ini adalah pendekatan pembelajaran yang tidak hanya membuat pelajaran menyenangkan, tetapi juga mengutamakan pemikiran mendalam siswa tentang materi pelajaran.
Post Comment